Selasa, 25 Desember 2012

10 RESEP SUKSES BANGSA JEPANG

1. KERJA KERASSudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalahpekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawaidi Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggidibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun),Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), danPerancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawaidi Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari,sedangkan pegawai di negara lain memerlukan47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorangpekerja Jepang boleh dikatakan bisamelakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6orang. Pulang cepat adalah sesuatu yangboleh dikatakan "agak memalukan" di Jepang, danmenandakan bahwa pegawai tersebut termasuk "yangtidak dibutuhkan" oleh perusahaan.
2. MALU
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsaJepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkanpisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaituketika mereka kalah dan pertempuran. Masukke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena"mengundurkan diri" bagi para pejabat(mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsiatau merasa gagal menjalankan tugasnya.Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yangkadang bunuh diri, karena nilainya jelekatau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepanglebih senang memilih jalan memutardaripada mengganggu pengemudi di belakangnya denganmemotong jalur di tengah jalan. Mereka maluterhadap lingkungannya apabila mereka melanggarperaturan ataupun norma yang sudah menjadikesepakatan umum.
3. HIDUP HEMAT
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalamkeseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihanini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awalmulai kehidupan di Jepang, saya sempatterheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramaibelanja di supermarket pada sekitar jam 19:30.Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yangbiasa bahwa supermarket di Jepang akanmemotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitarsetengah jam sebelum tutup. Seperti diketahuibahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul20:00.
4. LOYALITAS
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaanberjalan dan tertata dengan rapi. Sedikitberbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangatjarang orang Jepang yang berpindah-pindahpekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau duaperusahaan sampai pensiun. Ini mungkinimplikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanyamau menerima fresh graduate, yang kemudianmereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidanggarapan (core business) perusahaan.
5. INOVASI
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyaikelebihan dalam meracik temuan orang dankemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati olehmasyarakat. Menarik membaca kisah AkioMorita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegendaitu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony,patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics.Tapi yang berhasil mengembangkan danmembundling model portable sebagai sebuah produk yangbooming selama puluhan tahun adalah AkioMorita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun1995, tercatat lebih dari 300 modelwalkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150juta produk. Teknik perakitan kendaraan rodaempat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennyadimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepangdengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitankendaraan yang lebih cepat dan murah.
6. PANTANG MENYERAH
Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yangtahan banting dan pantang menyerah. Puluhantahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semuaakses ke luar negeri, Jepang sangattertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji(meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepatberadaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumberdaya alam juga tidak membuat Jepangmenyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi,batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85%sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasukIndonesia. Kabarnya kalau Indonesiamenghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayahJepang akan gelap gulita Rentetan bencanaterjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom diHiroshima dan Nagasaki, disusul dengan kalahperangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumibesar di Tokyo. Ternyata Jepang tidakhabis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudahberhasil membangun industri otomotif danbahkan juga kereta cepat (shinkansen) . Mungkin cukupmenakjubkan bagaimana Matsushita Konosukeyang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnisperalatan elektronik di tahun 1945 masihmampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industrisehingga menjadi kerajaan bisnis di erakekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaanorang ketika menawarkan produk CasseteTapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapiakhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yangjuga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harusbelajar dari kegagalan ini mulaidiformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmukegagalan). Kapan-kapan saya akan kupaslebih jauh tentang ini
7. BUDAYA BACA
Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk kedensha (kereta listrik), sebagian besarpenumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membacabuku atau koran. Tidak peduli duduk atauberdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untukmembaca. Banyak penerbit yang mulaimembuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materikurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA.Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan denganmenarik yang membuat minat bacamasyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalahkomik pendidikan di blog ini. Budaya bacaorang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam prosespenerjemahan buku-buku asing (bahasainggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legendapenerjemahan buku-buku asing sudah dimulaipada tahun 1684, seiring dibangunnya institutpenerjemahan dan terus berkembang sampai jamanmodern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudahtersedia dalam beberapa minggu sejak bukuasingnya diterbitkan.
8. KERJASAMA KELOMPOK
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerjayang terlalu bersifat individualistik.Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuktim atau kelompok tersebut. Fenomena initidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan labpenelitiannya juga seperti itu, mengerjakantugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok.Kerja dalam kelompok mungkin salah satukekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa "1orang professor Jepang akan kalah dengan satuorang professor Amerika, hanya 10 orang professorAmerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orangprofessor Jepang yang berkelompok" . Musyawarah mufakatatau sering disebut dengan "rin-gi" adalahritual dalam kelompok. Keputusan strategis harusdibicarakan dalam "rin-gi".
9. MANDIRI
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad,anak saya yang paling gede sempatmerasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harusmembawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento(bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handukdan sebotol besar minuman yangmenggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatihuntuk membawa perlengkapan sendiri, danbertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri.Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampirsebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua.Teman-temen seangkatan saya dulu di SaitamaUniversity mengandalkan kerja part time untuk biayasekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupunkehabisan uang, mereka "meminjam" uang ke orang tua yangitu nanti mereka kembalikan di bulanberikutnya.
10. JAGA TRADISI
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsaJepang kehilangan tradisi dan budayanya.Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerjamasih ada dan hidup sampai saat ini.Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang.Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepangdan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yangkita tabrak malah yang minta maaf duluan.Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata"tidak" untuk apabila mendapat tawarandari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalampergaulan dengan orang Jepang karena "hai" belumtentu "ya" bagi orang Jepang Pertanian merupakan tradisileluhur dan aset penting di Jepang.Persaingan keras karena masuknya beras Thailand danAmerika yang murah, tidak menyurutkan langkahpemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya.Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanianmendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasukbeberapa insentif lain untuk orang-orangyang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepangmerupakan salah satu yang tertinggi didunia.Mungkin seperti itu 10 resep sukses yang bisa sayarangkumkan. Bangsa Indonesia punya hampir semuaresep orang Jepang diatas, hanya mungkin kita belummengasahnya dengan baik. Di Jepang mahasiswaIndonesia termasuk yang unggul dan bahkan mengalahkanmahasiswa Jepang. Orang Indonesia jugamemenangkan berbagai award berlevel internasional. Sayayakin ada faktor "non-teknis" yang membuatIndonesia agak terpuruk dalam teknologi dan ekonomi.Mari kita bersama mencari solusi untukberbagai permasalahan republik ini. Dan terakhir kitaharus tetap mau belajar dan menerimakebaikan dari siapapun juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar